Rabu, 13 April 2011

Dagang vs jasa

Semester 2 ini saya juga mendapatkan mata kuliah akuntansi. Tentu saja tidak sama dengan akuntansi disemester 1 kemarin, yaitu saya mendapatkan pembelajaran tentang perusahaan dagang. Ada beberapa hal paling dasar yang membedakan perusahaan jasa (yang saya dapat di semester 1) dengan perusahaan dagang.
Bila ditinjau dari kegiatannya, maka perusahaan jasa kegiatan pokoknya adalah menjual jasa kepada pihak-pihak yang memerlukan dengan mengeluarkan pengorbanan dalam bentuk jasa untuk tujuan memperoleh laba atau keuntungan yang ditetapkan. Seperti perusahaan jasa angkutan umum mikrolet, bus kota, atau perusahaan jasa salon kencantikan dan lainnya.
Sedangkan perusahaan dagang kegiatan pokok usahanya adalah melakukan transaksi pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut lebih dahulu. Kalau terjadi pengolahan maka pengolahan itu biasanya terbatas pada pengepakan atau pengemasan supaya barang tersebut menjadi lebih menarik.
Perusahaan dapat pula dibedakan menjadi pedagang besar, menengah, dan pedagang kecil. Pedagang besar biasa membeli barang dagang langsung dari pabrik penghasil barang. Sedangkan pedagang kecil (retailer) membeli barang dari pedagang besar untuk dijual kepada konsumen dengan harga eceran.
Selain itu, pada perusahaan dagang perlu menghitung harga pokok penjualan sedangkan pada perusahaan jasa tidak perlu menghitung harga pokok penjualan.
Rekening-rekening dalam perusahaan dagang antara lain Penjualan, Retur dan potongan penjualan, Potongan tunai penjualan, Pembelian, Retur dan potongan pembelian, Potongan tunai pembelian, Biaya angkut pembelian, Persediaan barang dagangan
Sedangkan komponen harga jual yang menguntungkan pada perusahaan dagang yaitu harga pokok barang yang dijual, Biaya operasi perusahaan (spt : biaya sewa, gaji pegawai, biaya asuransi dsb), dan Laba bersih yang diinginkan perusahaan
Komponen Harga Pokok Penjualan terdiri dari Persediaan Awal, Harga pokok pembelian, Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual, Persediaan akhir.
Sistem pencatatan sediaan pada perusahaan dagang adalah dengan menggunakan metode pisik (periodic) dan metode perpetual. Metode ini berkaitan dengan Rekening yang digunakan dan Cara mencatat sediaan. Perbandingan metode pisik (periodic) dan perpetual

metode pisik (periodic) metode perpetual
Rekening yang digunakan:
.pembelian, ongkos angkut pembelian, retur pembelian dan potongan pembelian
.sediaan barang dagangan dan kos barang terjual
Sediaan akhir diketahui saat dihitung secara pisik
Diperlukan penyesuaian untuk menentukan saldo kos barang terjual dan Sediaan akhir. Rekening yang digunakan:
sediaan barang dagangan
kos barang terjual


Sediaan akhir diketahui dari pembukuan atau catatan yang ada
Saldo sediaan dan kos barang terjual diketahui setiap ada mutasi/perubahan
Diperlukan penyesuaian jika akhir periode diketahui bahwa catatan tidak sama dengan pisik sediaan yang ada, saat diadakan pengecekan jumlah pisik barang

Penyesuaian sediaan barang dagangan dan kos barang terjual pada perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan jasa.s Penyesuaian kos barang terjual adalah dengan jalan menutup rekening yang membentuk KBT kecuali sediaan barang dagangan akhir.
Pos kos barang terjual
Pembelian

+
Retur & potongan pembelian _ + Kos angkut pembelian

+ _


Sediaan barang dagangan (awal dan akhir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar